Terganti.
Mencintai dan
dicintai, sama seperti merasakan nikmatnya cahaya mentari dari kedua sisi.
Namun apa yang terjadi kala satu sisi mulai meredup dan enggan menyinari sementara sisi yang lain tetap bertahan?
Sisi yang satu merasa bosan, ingin menyinari yang lain yang belum pernah ia coba.
Sisi yang lain, tergantikan, tak tersinari, sementara ia masih ingin bersama sisi yang satunya.
Tergantikan, perasaan yang paling menyakitkan, melihat tempatmu sebelumnya diduduki orang lain sementara kau masih ingin duduk diatasnya.
Lebih sakit lagi, berusaha mempertahankan orang yang ingin meninggalkan.
Tak ada lagi sayang, hilang sudah kepercayaan, lalu apa lagi yang harus dipertahankan?
Santai, nikmati sakitmu.
Sakit ialah pertanda bahwa kau hidup dan tumbuh.
Akan ada hati dimana kau takkan pernah terganti.
Bukan saat ini, namun di esok hari, itu pasti.
Namun apa yang terjadi kala satu sisi mulai meredup dan enggan menyinari sementara sisi yang lain tetap bertahan?
Sisi yang satu merasa bosan, ingin menyinari yang lain yang belum pernah ia coba.
Sisi yang lain, tergantikan, tak tersinari, sementara ia masih ingin bersama sisi yang satunya.
Tergantikan, perasaan yang paling menyakitkan, melihat tempatmu sebelumnya diduduki orang lain sementara kau masih ingin duduk diatasnya.
Lebih sakit lagi, berusaha mempertahankan orang yang ingin meninggalkan.
Tak ada lagi sayang, hilang sudah kepercayaan, lalu apa lagi yang harus dipertahankan?
Santai, nikmati sakitmu.
Sakit ialah pertanda bahwa kau hidup dan tumbuh.
Akan ada hati dimana kau takkan pernah terganti.
Bukan saat ini, namun di esok hari, itu pasti.
Surabaya. Pulang Kerja. 19/08/2014